BUKAN PERASAAN

by 10.46 0 komentar
Seperti bintang yang tidak selalu terlihat, tapi aku tau dia ada,
pagi menuju senja,matahari tak lagi hangat. begitu pelik setiap harinya.
untaian kata yang terus terucap,terus memohon layaknya pecundang.
seperti bukan aku yang terlihat,seperti cermin yang terus ikut bergerak sesuai orang yang bercermin,
tak punya arah,terus berjalan mencari arah.
bergerak saat digerakkan? mau sampai kapan? sampai lelah berharap akan adanya suatu perubahan? kita diciptakan dan kita menciptakan. kau diciptakan dan aku diciptakan. bagaimana kita menciptakan?
kita seperti diantara kata,hanya terucap namun sulit diwujudkan.

Setiap tetes hujan berusaha memecahkan bongkahan batu yang besar,
seperti memberikan harapan yang besar.
aku seperti hujan,dan kau seperti payung yang sepertinya tak suka bersentuhan denganku. disatu sisi yang lain aku seperti tupai yang terus melompat untuk menjalani hidup, dan kau adalah batang pohon, yang terlihat kokoh. saat aku kira aku akan berada pada pijakan yang begitu kokoh,ternyata kau sangat rapuh,membuat lompatanku terhenti dan jatuh lalu sulit untuk kembali menjalani hidup.
angin terus berhembus membawa semua harapan yang akan sirna,
terik matahari seakan membakar semua asa yang ada.
kau bilang tak ada yang tak mungkin,sepenggal kalimat yang membuatku ber-ingin.
aku hanya ingin menjadi ombak,bukan menyeret lalu menenggelamkanmu tapi membawamu kepinggir saat kau lelah dan tak sanggup lagi bermain dengan air.
saat kau menggangkapku sampah,aku hanya berharap kau akan melihat sampah itu dari sisi yang berbeda,dari sudut pandang yang berbeda untuk didaur ulang dan jadi sesuatu yang berarti untukmu.

aku cuman orang kecil yang memiliki determinasi yang tinggi,aku punya destinasi yang ingin kutuju,dan kau adalah bagian dari itu.

seperti berdiri dititik dalam koma,terhenti dibunuh asa.
aku tau hidup bukan untuk mati,tapi hidup pasti mati.
hidup itu awal dan mati itu adalah akhirnya. diantara hidup dan mati adalah perjuangan,adalah harapan,dan aku masih berada dititik perjuangan untuk menyatukan secerca harapan agar bisa menjadi nyata. detik jam terus berbunyi,seperti berkata "besok kau akan mati" dan aku bergegas cepat mencapai puncak dari perjuanganku,terkadang bukan bahagia,hanya lelah yang kutemui di puncak perjuanganku. terkadang aku seperti air,dan kau awannya. kau angkat aku dari permukaan dan kau jatuhkan aku seperti hujan. terus seperti itu,ntah sampai kapan,mungkin sampai ada kata baru setelah titik ini .